Sampai kapan kita hirup udara segar

oleh bawor suhadi
10 july 2011


Tak pernah terpikirkah sampai kapan bisa menikmati nasi … ? Sampai kapankah kita bisa meikmati air segar yang keluar dari dalam tanah…? Dan sampai kapankah kita bisa menghirup udara segar pegunungan…?
Tak ada yang tau…….!!



Pandora….!! Yang ada dalam film avatar garapan james Cameron adalah sebuah planet yang di huni oleh mahluk asing mirip manusia bernama na’vi. Kita bangsa manusia telah menjanjah tanah mereka demi sumber daya alam UNUBTONIUM.
Entah apa kegunaannya tapi inilah keserakahan manusia penghuni planet bumi,tak cukup berebut lahan dan minyak di planet yang sama “bumi”manusia pun menjelajah antariksa dan merebut tanah mahluk lain. Cerita fiksi ini kita anggap sebagai rekaan cerita semata yang tak ada kena mengena dengan kehidupan mahluk bumi. Pandora tak lebih dari sebongkah batu yang melayang mengelilingi saturnus dan masuk dalam kategori satelit alami dari planet saturnus,sangat berbeda dengan Pandora dari avatar yang mirip sebuah planet kita “bumi” dan berpenghuni. Cerita fiksi ini adalah satu gambaran dan kritik keserakahan manusia yang suka membunuh dan suka merebut milik orang lain kalau memang kita membutuhkannya. Perang yang nyata di Negara Negara di seluruh belahan dunia tak lebih dari hukum rimba demi sesuatu buat kelompoknya.
Film avatar memberi kita gambaran dan seharusnya membuat kita mawas diri betapa serakahnya mahluk bernama manusia.


Lain topik di cerita yang sama mari kita lanjutkan. Film ini juga membayangkan bahwa suatu hari nanti manusia dah tak tertampung lagi untuk hidup di bumi. Benarkah itu akan terjadi…? Ya….lambat laun bumi sudah tak hijau lagi dan tak nyaman lagi untuk di tinggali. Mari kita berpikir secara riil. Pada saat ini mahluk bumi ada yang tinggal sejarah dan terancam kehidupan dan generasinya. Mulai dari hewan hewan liar yang tak punya tempat lagi untuk hidup kecuali di kebun binatang. Kenapa bisa begitu…? Karena habitat mereka telah di ambil alih oleh mahluk lebih cerdas dari mereka bernama manusia. Kenyataan menunjukan populasi manusia meningkat tajam di hitung mulai pada kurun tahun 1800 an.


Pada tahun 1804 populasi manusia mencapai 1 miliar orang,meningkat menjadi 2 milyar orang pada tahun 1927 dan terus meningkat tajam menjadi 6 miliar orang penghuni planet bumi pada tahun 1999 dan di perkirakan 9-10 miliar orang akan berebut makanan,air dan bahan bakar pada tahun 2040 dan entah berapa milyar orang lagi yang harus di beri makan pada tahun 2100. Temperature bumi yang meningkat drastis juga mengganggu iklim bumi dan juga hasil bumi sumber makanan manusia. Saat pertanian di ambil alih menjadi pemukiman maka tak ada lagi tempat bercocok tanam padahal makanan manusia belum ada gantinya selain dari pada hasil bumi. Pada saat itulah tak perlu bencana besar melanda tak perlu banjir bandang menghanyutkan mereka tak perlu gempa berkekuatan 10 skala ricter harus menimpa mereka,sudah di pastikan manusia akan sengsara hidupnya. Kemana lagi mau cari makan kemana lagi mau cari air kemana lagi mau cari tempat tinggal. Semua akan berebut kalau tak mau berbagi. Tempat tinggal masih bisa di carikan jalan keluar dengan kepakaran manusia membangun gedung pencakar langit.
Tapi bagaimana dengan pakaian makanan dan air…? Semua itu datang dari alam. Kalau seluruh bumi di huni oleh manusia di mana tempat kita bercocok tanam. Apakah kita pikir bumi ini masih begitu luas…? Memang kalau di hitung dengan umur kita,tapi bagaimana dengan generasi anak dan cucu kita…? Udara yang bersih adalah bagian sangat penting dalam kehidupan manusia,oksigen adalah zat utama pembawa kehidupan dan harusnya kita pun segera sadar bahwa oksigen juga berasal dari alam yaitu tumbuhan. Kalau hutan di tebang dan di gantikan dengan hutan beton kita rasa sepatutnya kita khawatir mengenainya. Akankah saat itu kita masih bisa menikmati beras,air bersih dan udara segar…? Cobalah bertanya pada diri anda….. populasi manusia meningkat dengan sangat tajam dan semua minta bahan bakar berupa makanan. Apa jalan keluar yang patut manusia siapkan kala itu…? Selain kritik keserakahan manusia film avatar garapan james Cameron juga member kita gambaran dan harapan. Teknologi manusia sudah semakin canggih,tabung diode yang dulu sebesar batu bata bisa di sulap menjadi sekecil debu berukuran nanometer. Diode inilah cikal bakal semua peralatan elektronik yang kita nikmati sekarang ini. Manusia sudah bisa terbang menggunakan mesin berpindah dari satu tempat ke tempat lainya dengan sangat cepat. Bahkan manusia sudahpun mampu terbang merentasi cakrawala dan keluar dari ruang bumi dan hidup di luar angkasa. Keserakahan positif inilah yang harusnya kita dukung. Spesies manusia perlu di jaga eksistensinya,manusia adalah mahluk yang paling bisa menyesuikan diri dengan alam. Pesawat luar angkasa sudahpun sangat banyak melayang merentas alam semesta. Bertrilyun kilometer benda buatan manusia sudah pergi ke tepian tata surya. Ada harapan bahwa spesies manusia akan mampu bertahan walau bumi ini sudah tak bisa lagi di tinggali. Manusia perlu mencari tempat baru untuk membentuk sebuah koloni. Negara maju sudahpun terburu buru mengejar ketertinggalan mereka berkejaran dengan waktu. Mereka mengalokasikan dana bertrilyun trilyun dolar hanya untuk sebuah eksperimen. Percayalah suatu hari nanti eksperimen ini akan bisa di nikmati oleh mahluk bernama manusia. Amerika dan sekutu sekutunya terus mencari dan mencari tempat tinggal baru demi menyambung hidup generasi mereka. Kita warga Indonesia menganggap mereka gila dan bahkan kafir sebab ingkar dari kitab tuhan. Tapi sebenarnya teknologi cabggih yang saat ini kita nikmati adalah hasil karya orang orang gila pada jaman dulu. Kita sepatutnya berbangga dengan mereka karena mereka mau melakukannya demi mahluk penghuni planet bumi. Mereka adalah duta bagi manusia penghuni bumi. Peralatan mereka,telescope mereka,satelit mereka dan semua teknologi mereka adalah demi menyelamatkan spesies bernama manusia.
Bagaimana dengan minda anda saat ini,masihkah hanya memikirkan diri sendiri. Tak terpikirkah bagaimana nasib keturunan anda bahkan generasi spesies anda…? Kita memang tak mampu seperti Negara maju lainnya yang mengeskplorasi jagat raya demi kelompoknya. Apa yang bisa kita lakukan…? Hanya satu jawabanya jagalah bumi yang asri ini supaya tetap asri seperti biasa serta nyaman untuk di huni dari hari ini sampai berjuta taun nanti.