Sampah Ruang Angkasa Tidak Ganggu Spacewalk


Astronot Nicole Stott, insinyur penerbangan Expedition 20 saat melakukan spacewalk di luar International Space Station.

Jumat, 4 September 2009 | 09:16 WIB

Program berjalan di luar angkasa (spacewalk) yang kedua, dari rencana tiga kali, tetap berlangsung meski tampak ada sampah ruang angkasa. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menegaskan, meski potongan sampah yang cukup besar melayang ke arah stasiun ruang angkasa internasional (ISS), sampah itu tak akan mengganggu program.

”Pengendali misi meneliti potongan sampah tersebut dan berpendapat, bahkan ISS tak perlu bergerak menjauh untuk menghindar,” tulis NASA dalam jaringan Twitter.

Astronot Danny Olivas dan Christer Fuglesang tinggal di sebuah ruang tanpa tekanan udara untuk aklimatisasi saat berjalan keluar ISS pada pukul 04.19 WIB untuk membersihkan nitrogen dari sistem.

Pengendali misi mengamati dengan teliti potongan roket ruang angkasa Eropa, Ariane 5, yang sudah berusia tiga tahun yang bergerak dalam orbit berbentuk oval. Potongan sebesar kira-kira 19 meter persegi itu diperkirakan berpapasan dengan jarak sekitar 3 kilometer dari ISS, Jumat (4/9).

Pengendali misi meningkatkan rencana darurat agar bisa ”mendorong” kompleks ISS, yang sekarang berisi 13 astronot tersebut. Saat ini ISS mengorbit dengan jarak 354 kilometer di atas Bumi.

Sepanjang 6,5 jam berjalan di angkasa luar, Olivas sebagai pemimpin astronot yang berjalan di luar wahana dan astronot Swedia, Christer Fuglesang, akan memasang tangki amonia cair agar ISS tetap dingin. Astronot Kevin Ford dan Nicole Stott akan mengendalikan tangan robot yang membawa Fuglesang serta dua tangki amonia—lama dan baru—ke tempat instalasi di ISS. Pada Rabu (2/9) Olivas dan Stott berjalan di ruang angkasa. (ISW)

Komentar