Misi "Rumah" di Antariksa


Awak pesawat ulang alik Discovery , Mission Specialist Danny Olivas (kiri) dan Astronot Nicole Stott, saat melakukan spacewalk pertama 1 September.

Rabu, 2 September 2009 | 10:31 WIB

Wahana antariksa Discovery yang diluncurkan Jumat (28/8) kini mulai menjalankan Misi STS-128. Misi ini akan membuat stasiun ruang angkasa menjadi ”rumah” yang nyaman bagi awaknya. Untuk itu, di stasiun ini akan dipasang unit perlengkapan yang baru: disebut modul logistik multiguna Leonardo. Dengan terlaksananya misi STS-128, program wahana ruang angkasa NASA ini mendekati akhir. Setelah penerbangan Discovery ke stasiun ruang angkasa internasional (ISS) pekan lalu, kini tinggal tersisa enam misi penerbangan lagi.

Sementara program menjelang selesai, stasiun itu akan terus dibangun. Untuk itu, jumlah awak stasiun akan ditingkatkan, dari tiga menjadi enam orang. Enam awak angkatan pertama akan tetap bertugas ketika Discovery tiba.

Modul baru yang akan dipasang adalah ruang tidur baru, yang akan dipasang dalam modul Laboratorium Kibo Jepang, juga treadmill COLBERT (combined operational load bearing external resistance treadmill). Leonardo juga berisi rak eksperimen ilmiah untuk Laboratorium Kibo dan Destiny.

Wahana ini juga mengandung tiga rak untuk tujuan ilmiah, yaitu FIR (fluids integrated rack), materials science research rack pertama (MSRR-1) untuk ditempatkan dalam Destiny, dan MELFI-2 (minus eighty laboratory freezer for ISS) untuk dimasukkan dalam Kibo.

Dengan FIR dimungkinkan penelitian detail tentang perilaku cairan dalam gravitasi mikro, yang merupakan hal krusial pada banyak reaksi kimia. Percobaan ini memeriksa perilaku campuran yang disebut koloid tanpa dikendalikan oleh sedimentasi dan konveksi. Percobaan lain: penggunaan light microscopy module (LMM) untuk memeriksa kinerja ideal tabung panas tanpa distorsi gravitasi.

Untuk penyampaian peralatan tersebut, awak STS-128 akan tiga kali berjalan di ruang angkasa untuk menjalankan tugas, seperti memindahkan dan mengganti material untuk percobaan ilmiah di luar stasiun.

Multi-purpose logistics module (MPLM) Leonardo digunakan untuk membantu enam awak membawa pasokan ekstra dan peralatan untuk ISS. Modul itu berisi tiga rak dan atmospheric revitalization system (ARS) yang akan ditempatkan sementara di Kibo dan Node 3.

Wahana ini juga membawa lightweight multi-purpose experiment support structure carrier (LMC) dengan ammonia tank assembly (ATA). Tangki amonia yang baru akan mengganti tangki yang kosong.

Misi STS-128 adalah langkah penting menyiapkan masa depan penerbangan ruang angkasa. NASA melaksanakan rencana jangka panjang yang akan menuntun manusia kembali ke Bulan. Sekarang NASA telah melengkapi ISS dengan penerbangan pesawat ruang angkasa yang akan berakhir tahun 2010.

Stasiun ruang angkasa merupakan anjungan yang penting untuk belajar hidup di ruang angkasa dan akan menjadi bagian yang penting untuk perjalanan manusia di ruang angkasa dalam eksplorasi daerah yang lebih jauh dari Bumi.

NASA akan bersungguh-sungguh membangun kemitraan strategis dan menghubungkan antara pendidik informal dan formal bidang iptek, teknik, dan matematika. Melalui kerja sama, dalam aktivitas pendidikan interaktif, NASA memadukan pelajar, guru, keluarga, masyarakat serta semua organisasi para pihak untuk meningkatkan budaya iptek di AS.

Eksperimen

Misi STS-128, seperti yang dilakukan STS-125 dan STS-127, adalah melaksanakan uji vibrasi tempat duduk awak yang akan menolong para teknisi di darat memahami pengalaman astronot dalam peluncuran. Informasi ini akan digunakan untuk mendesak perencanaan tempat duduk awak pada pesawat ruang angkasa masa depan NASA.

STS-128 akan mengulangi percobaan boundary layer transition (BLT) detailed test objective (DTO) yang telah dilaksanakan pada misi STS-119. Pada percobaan ini suhu bagian ujung dari sistem proteksi akan meningkat sehingga menyebabkan aliran udara berubah menjadi pusaran pada kecepatan tertentu. Discovery akan menguji pelapisan katalitik yang akan digunakan pada pesawat ruang angkasa Orion.

Awak Misi

Rick Sturckow, komandan Discovery untuk misi STS-128, sebelum misi itu berlangsung telah mengunjungi stasiun ruang angkasa tersebut tiga kali.

Sturckow pernah menjadi pilot pada misi STS-88, misi perakitan stasiun ruang angkasa pertama dan STS-105. Pada tahun 2007 ia juga terpilih menjadi komandan untuk STS-117. Adapun pilot untuk STS-128 adalah Kevin Ford.

Para spesialis pada penerbangan misi STS-128 adalah John ”Danny” Olivas, Patrick Forrester, José Hernández (berdarah Hispanik), Christer Fuglesang (Swedia), dan Nicole Stott. Olivas dan Forrester sebelumnya mengunjungi stasiun ruang angkasa bersama Sturckow pada STS-117. Forrester juga terbang dengan Sturckow pada STS-105. Fuglesang, dari Badan Ruang Angkasa Eropa, mengunjungi stasiun ruang angkasa pada misi STS-116 pada tahun 2006. Sementara bagi Hernández, STS-128 adalah penerbangan pertama baginya. Dia membagi pengalamannya melalui Twitter dengan nama @Astro_Jose.

Bagi Stott, penerbangan itu adalah pengalaman pertamanya. Ia akan tinggal di ISS sebagai anggota Expedition 20. Setelah serah terima Oktober nanti, ia menjadi anggota Expedition 21.

Teknisi penerbangan Tim Kopra akan pulang ke Bumi menaiki Discovery. Kopra menetap di ISS selama misi STS-127 sejak penerbangan pertama Juli 2009.(NASA)

Komentar