Awak "Ekspedisi ke Mars" Selesaikan Eksperimen


Tim sukarelawan dari kiri Sergei Ryazansky (Rusia), Aleksei Baranov (Rusia), Oliver Knickel (Jerman), Aleksei Shpakov (Rusia), Cyrille Fournier (Perancis), dan Oleg Artemyev (Rusia) saat keluar dari ruang simulasi perjalanan ke Mars di Moskwa, Selasa (14/7) setelah menghabiskan waktu 105 hari.

MOSKWA, Di saat mimpi pendaratan manusia di Bulan masih diusahakan kembali, ambisi untuk melakukan ekspedisi ke Mars juga tengah disiapkan. Simulasi perjalanan panjang ke sana baru-baru ini sukses dan berjalan mulus.

Sebanyak enam relawan asal Eropa keluar dengan kondisi baik dari ruang simulasi kapsul ruang angkasa di Moskwa, Rusia, setelah menghabiskan lebih dari tiga bulan dalam kapsul tersebut. Meski terlihat lelah, mereka tetap sehat dan tersenyum.

Keenam orang ini adalah bagian dari eksperimen untuk mempelajari kondisi astronot ketika berada dalam situasi yang sangat terisolasi dan terkekang dalam kapsul ruang angkasa selama perjalanan panjang ke Mars. Dari enam sukarelawan itu, empat orang berasal dari Rusia, satu orang dari Jerman, dan satu orang lagi dari Perancis.

Sergei Ryazansky, kapten dari enam orang itu, mengatakan, hal yang paling berat selain mengetahui bahwa mereka "sedang" melakukan perjalanan sejauh 276 juta kilometer adalah bahwa mereka terkunci dalam ruang seukuran gerbong kereta tanpa jendela. "Hal yang juga sulit adalah bahwa penerbangan ini bukan sungguhan," ujar Ryazansky yang mengenakan pakaian antariksa biru model NASA dengan tulisan MARS 500.

Para awak yang dipilih dari 6.000 pelamar itu dibayar masing-masing 20.987 dollar AS (sekitar Rp 220 juta) untuk dikunci dalam modul yang serupa dengan kapsul antariksa sejak 31 Maret 2009. Mereka nyaris tidak diberi akses kepada dunia luar.

Mereka tidak memiliki televisi atau internet, dan hubungan dengan dunia luar hanyalah komunikasi dengan pusat pengendali eksperimen, yang juga memonitor mereka melalui kamera TV. Komunikasi itu pun mengalami jeda sekitar 20 menit agar benar-benar mirip penerbangan ruang angkasa.

Masing-masing awak memiliki kabin pribadi dengan interior seperti yang ditemui dalam kapal selam. Namun, struktur ruangannya dibuat khusus untuk percobaan perjalanan ruang angkasa.

Agar benar-benar terisolasi, pintu modul dikunci dengan palang dan diikat benang serta distempel dengan lilin merah.

Saat keluar pada Selasa (14/7) setelah terisolasi selama 105 hari, relawan dari Jerman mengaku benar-benar kehilangan orientasi waktu. Padahal, 105 hari masih jauh dari waktu sesungguhnya untuk menempuh perjalanan pergi dan pulang dari Mars. Tahun depan, sekelompok relawan lainnya akan memasuki kapsul yang sama dan akan diisolasi di dalamnya selama 520 hari sesuai perkiraan perjalanan pergi dan pulang dari Bumi ke Mars.

Komentar